Bali, Indonesia – Sebuah momen membanggakan terjadi pada Asian Pacific Digestive Week (APDW) 2024 yang berlangsung di Bali, 20 – 21 November 2024, ketika Profesor Ari Fahrial Syam menerima penghargaan dari World Gastroenterology Organisation (WGO). Penghargaan tersebut diberikan atas Outstanding Distinguished Lecture beliau tentang Manajemen H. pylori, yang menyoroti keahlian dan kontribusi signifikan beliau di bidang gastroenterologi. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Professor Guilherme Macedo, Presiden World Gastroenterology Organisation (WGO), menjadikannya momen yang semakin istimewa.
Profesor Ari Fahrial Syam menjadi dokter pertama dari Indonesia yang menerima penghargaan ini. Berikut deretan nama dokter yang pernah menerima penghargaan WGO Distinguished Global Lecture Award:
- 2023: Profesor Siew Ng (Hong Kong) dengan topik “Gut Microbiota in Clinical Practice”
- 2019: Profesor Nageshwar Reddy (Hyderabad) dengan topik “Metabolic Endoscopy: Is it only about obesity?”
- 2018: Profesor Suk-Kyun Yang (Seoul) dengan topik “Inflammatory Bowel Disease: A New Health Problem in Asia”
- 2017: Profesor Joseph Sung (Hong Kong) dengan topik “Artificial Intelligence and Gastroenterology: Is there still a role for gastroenterologists?”
- 2015: Profesor Khean-Lee Goh (Kuala Lumpur) dengan topik “Emerging GI and Liver Diseases in the Asia Pacific – Implications for Healthcare in the Region”
- 2012: Profesor Kwong-Ming Fock (Singapore) dengan topik “GI Cancer in the Asian Pacific Region Implications to the Global Cancer Burden”
Profesor Ari Fahrial Syam, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, telah membangun karier yang cemerlang dengan fokus pada penelitian Helicobacter pylori (H. pylori). Dedikasi beliau terhadap bidang ini dimulai sejak tahun 2001, ketika beliau mulai menerbitkan makalah ilmiah tentang topik tersebut. Sebelum 2012, Profesor Ari telah menulis 20 makalah tentang H. pylori yang terindeks di PubMed, menjadikannya salah satu pakar terkemuka dalam bidang ini.
Pada 30 Agustus 2012, beliau menerima email penting dari Profesor Yoshio Yamaoka dari Jepang, yang mengundangnya untuk berkolaborasi dalam penelitian H. pylori di bawah proyek yang didanai oleh pemerintah Jepang. Hal ini menandai awal dari kemitraan yang produktif, yang menghasilkan berbagai studi penting. Salah satu yang paling menonjol adalah publikasi pada tahun 2015 dengan judul Helicobacter pylori virulence genes in the five largest islands of Indonesia di jurnal Gut Pathogens.
Melanjutkan kolaborasi ini, Profesor Ari memimpin sebuah Multicenter Study of Helicobacter pylori in Indonesia yang dilaksanakan antara tahun 2015 hingga 2017. Studi ini mencakup berbagai wilayah utama di Indonesia, mulai dari Aceh, Pontianak, Makassar, Palu, hingga Ternate. Inisiatif ini semakin mengukuhkan peran beliau sebagai pemimpin dalam penelitian H. pylori di Asia Tenggara.
Sejak 2013, Profesor Ari telah menerbitkan 28 makalah tambahan tentang H. pylori dan berkolaborasi dengan lebih dari lima peneliti PhD, mendorong batasan pengetahuan dan meningkatkan praktik manajemen untuk tantangan kesehatan global ini. Portofolio penelitian beliau yang luas telah menjadi dasar bagi kemajuan kesehatan gastroenterologi di Indonesia dan dunia internasional.
Penghargaan yang diberikan pada APDW 2024 ini menegaskan pengakuan global atas karya beliau. Dalam pidato penerimaannya, Profesor Ari mengungkapkan rasa terima kasih kepada World Gastroenterology Organisation (WGO) dan para kolaboratornya, serta menekankan pentingnya penelitian berkelanjutan dan inovasi untuk mengatasi penyakit terkait H. pylori.
“Penghargaan ini bukan hanya pencapaian pribadi; ini mencerminkan kekuatan kolaborasi dan dedikasi untuk meningkatkan standar layanan kesehatan,” ujar Profesor Ari.
Karier gemilang dan kontribusi inovatif Profesor Ari Fahrial Syam terus menginspirasi generasi peneliti dan praktisi berikutnya, mengukuhkan warisannya sebagai tokoh besar dalam bidang gastroenterologi.