Saat ini terdapat modalitas terapi farmakologi terbaru konstipasi kronik yang tersedia di Indonesia yaitu Elobixibat. Elobixibat adalah bile acid transporter inhibitors, yang bekerja dengan menghambat proses reabsorpsi garam empedu pada enterosit di ileum, sehingga asam empedu yang tertinggal dapat meningkatkan sekresi air dan memfasilitasi pergerakan usus. Obat ini juga memiliki keuntungan untuk memperbaiki kondisi dislipidemia karena menghambat fungsi penyerapan lemak.
Terapi baru ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan pada kasus konstipasi kronik. Hal ini mendorong Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB PGI) untuk melakukan telaah terhadap Elobixibat melalui Adendum Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia tahun 2023. Adendum konsensus ini mengacu pada berbagai konsensus terkini yang serupa dan disusun oleh berbagai sentra medis di dunia yang didasarkan pada evidence based medicine sehingga dapat digunakan sebagai rujukan para dokter di Indonesia dalam menangani kasus h.pylori dalam praktik sehari-hari.
Adendum Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia tahun 2023 ini dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2023 melalui zoom meeting. Kegiatan ini dihadiri oleh 46 panelis yang terdiri dari penasehat dan anggota Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB PGI) serta para Ketua Pengurus Gabungan PPHI-PEGI-PGI Cabang seluruh Indonesia/perwakilan cabang.
Besar harapan kami adendum ini dapat menjadi pedoman bagi para dokter, baik dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam maupun dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi dalam mengingkatkan pelayanan terhadap pasien.